Sejarah dan Tokoh Pemikir Mutu Pendidikan

 Mutu menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan di berbagai sektor termasuk sektor pendidikan karena mutu pendidikan merupakan cerminan dari mutu sebuah bangsa. Perhatian terhadap jaminan mutu dan peningkatan mutu bukanlah sesuatu yang baru melainkan sudah dimulai sejak munculnya industrialisasi dan semakin meluas setelah Perang Dunia ke-2, akan tetapi perhatian terhadap jaminan mutu dan peningkatan mutu baru muncul dalam skala besar pada tahun 1980-an di Amerika Serikat dan Inggris, hal ini terjadi setelah perusahaan mencari jawaban mengapa penjaminan mutu dan manajemen mutu baru dikenal di barat padahal W. Edwards Deming seorang ahli teori bisnis dan ahli statistik Amerika telah mengenalkan ide tentang mutu sejak 1930-an.

  1. Asal-usul Gerakan Mutu

Gerakan mutu merupakan perkembangan dari mutu yang terdiri dari empat era, yaitu masa awal, era pengendaalian mutu, era jaminan mutu dan era perkembangan TQM.

  • Era Masa Awal/Era Inspeksi (Sebelum 1930)
Gerakan mutu memiliki akar sejarah yang panjang yang dimulai sejak abad pertengahan hingga revolusi industri. Pada masa awal revolusi industri gerakan mutu diawali dengan konsep inspeksi dan kontrol kualitas yang mana fokus terhadap identifikasi dan produk yang cacat. Pada masa ini mutu bukan dianggap sebagai proses yang berkesinambungan melainkan upaya untuk memastikan produk sesuai standar yang telah ditetapkan.

  • Era Pengendalian Mutu (1930-an - 1950-an) 
Pada fase kedua setelah era masa awal, W Edwards Deming, Joseph Juran dan Philip B Crosby banyak berkontribusi dalam perkembangan mutu termasuk mutu pendidikan. Beberapa pandangan Deming yang dapat diterapkan dalam dunia pendidikan adalah:

a) Anggota dewan sekolah dan administrator harus menetapkan tujuan mutu pendidikan yang akan dicapai.
b) Menekankan pada upaya pencegahan pada siswa, bukannya mendeteksi kegagalan setelah peristiwanya terjadi.
c) Asal diterapkan secara ketat, penggunaan metode kontrol statistik dapat membantu memperbaiki outcomes siswa dan administratif.

Deming juga berpendapat bahwa masalah mutu terletak pada masalah manajemen, maka dari itu mutu pendidikan harus diukur dari hal-hal yang berkaitan dengan manajemen.


Sedangkan “Bapak Mutu” lainnya yaitu Joseph Juran berpendapat bahwa:

a) Meraih mutu merupakan proses yang tidak mengenal akhir.
b) Perbaikan mutu merupakan proses kesinambungan bukan program sekali jalan.
c) Mutu memerlukan kepemimpinan dari anggota dewan sekolah dan administrator.
d) Pelatihan masal merupakan prasyarat mutu.
e) Setiap orang di sekolah mesti mendapatkan pelatihan.


Selain Deming dan Juran, Philip Crosby juga menyatakan pendapatnya tentang mutu pendidikan. Menurutnya ada 14 langkah untuk meraih manajemen mutu pendidikan, yaitu 1)Komitmen Manajemen, 2)Membangun Tim Peningkatan Mutu, 3)Pengukuran Mutu, 4)Mengukur Biaya Mutu 5)Membangun Kesadaran Mutu 6)Kegiatan Perbaikan, 7)Perencanaan Tanpa Cacat 8)Menekankan Perlunya Pelatihan Pengawas, 9)Menyelenggarakan Hari Tanpa Cacat, 10)Penyusunan Tujuan, 11)Penghapusan Sebab Kesalahan 12)Pengakuan, 13)Mendirikan Dewan-dewan Mutu, 14)Lakukan Lagi.

Pada era ini mulai muncul penggunaan statistik untuk pengendalian mutu terasuk penggunaan diagram kendali.

  • Era Jaminan Mutu (1960-an - 1970-an)
Gagasan perbaikan mutu mulai dikenal setelah perang dunia kedua, namun perusahaan-perusahaan di Inggris dan Amerika Serikat baru tertarik pada isu mutu pada tahun 1980-an, saat mereka mempertanyakan keunggulan Jepang dalam merebut pasar dunia.
  • Era Perkembangan TQM (1980-an - Sekarang)
Total Quality Management (TQM) juga mengalami beberapa era, dimulai sejak diperkenalkannya konsep kontrol kualitas di Jepang. Pada tahun 1950-an konsep ini diadopsi dan dikembangkan lalu pada tahun 1980-an konsep TQM diperkenalkan secara luas di berbagai negara terutama Amerika Serikat dan Inggris.

TQM memiliki prinsip utama yaitu, fokus pada pelanggan, perbaikan berkelanjutan, keterlibatan seluruh karyawan, dan pendekatan berbasis proses.

2. Tokoh Pemikir Mutu Pendidikan

Seperti yang telah dijelaskan di atas, ada tiga tokoh utama yang berkontribusi langsung di dalam manajemen mutu khususnya mutu pendidikan, tiga orang tokoh tersebut yaitu:

  • W. Edwards Deming

W. Edwards Deming
W. Edwards Deming (https://simanaitissays.com)

Bernama Lengkap William Edwards Deming seorang ahli teori bisnis, komposer, ahli ekonomi, insinyur industri, konsultan manajemen dan penulis asal Amerika yang lahir di Kota Sioux, Lowa, Amerika Serikat pada 14 Oktober 1900. Dia adalah orang yang sangat berpengaruh di bidang mutu melalui pandangan-pandangannya sehingga dijuluki “Bapak Mutu”. Pengaruhnya sebagai pakar manajemen sangat terkenal di Amerika sejak awal namun bakat dan keahliannya baru diakui di Jepang sejak 1950-an. Sepanjang hidupnya Deming telah mendapatkan banyak penghargaan, di antaranya: Order of The Sacred Treasure (1960), National Medal of Technology and Innovation (1987), Shewhart Medal (1955), Samuel S. Wilks Memorial Award (1983). Deming wafat di usia 93 tahun tepatnya pada tanggal 20 Desember 1993 di Washington D.C., Amerika.

  • Joseph Juran


Joseph Juran (https://www.leansixsigmadefinition.com)

Bapak Mutu kedua yaitu Joseph Moses Juran, seorang pria kelahiran Braila, Romania pada 24 Desember 1904. Bersama dengan Deming, Juran juga merupakan seorang veteran pelopor utama revolusi mutu. Juran sangat dihormati di Jepang bahkan pada tahun 1981 Kaisar Jepang memberikan Ketentuan Harta Suci kedua kepadanya, yang merupakan penghargaan bergengsi yang didapatkan oleh orang non-Jepang. Joseph Juran akhirnya wafat pada 28 Februari 2008 di Rye, New York, Amerika Serikat.

  • Philip B. Crosby

Philip B. Crosby (https://6sigma.com/)

Selain Deming dan Juran, tokoh mutu lainnya adalah Philip B. Crosby, seorang pria lulusan Universitas Reserve Barat di Amerika.  Philip lahir di Wheeling, Virginia Barat, Amerika Serikat pada 18 Juni 1926. Philip pernah menjalankan tugas angkatan laut pada Perang Korea lalu setelahnya menjalankan berbagai tugas kendali mutu. Philip menerbitkan buku paling terkenal pada masanya berjudul “Quality is Free”, buku tersebut diterbitkan pada tahun 1979. Salah satu kutipan yang paling terkenal adalah “Quality is not a gift, but free”. Philip banyak berkontribusi di bidang mutu sebelum akhirnya wafat di Winter Park, Florida, Amerika Serikat pada 18 Agustus 2001.

You May Also Like

0 komentar