• Home
  • Travel
    • Madinah
    • Dieng
    • Garut
  • LifeStyle
    • Tips
    • Fashion
    • Beauty
    • Review
  • Haji & Umrah
    • Tips
  • Privacy Policy

Dunia Khoerunnisa

Everything About Me, My Trip, My Fav, My Life and My Dream



Saat baru saja tiba di Dieng, tempat wisata yang saya kunjungi adalah Telaga Warna. Dengan bermodal Google Map, dari pertigaan Dieng saya berjalan kaki karena sama sekali tidak tahu kendaraan apa yang bisa saya tumpangi dari pertigaan menuju pintu masuk Telaga Warna. Akhirnya setelah beberapa menit berjalan, saya sampai juga di pintu masuk Telaga Warna, namun sebelumnya, untuk mengisi perut saya sempat membeli baso tusuk, rasanya enak dan menghangatkan tubuh saya yang belum terbiasa dengan udara Dieng.

Dieng
Iseng berswa foto sebelum memasuki area Telaga Warna

Fyi, harga tiket masuk ke Telaga Warna yaitu 12.000 rupiah saja, untuk pengunjung domestik (kebetulan saya datang saat weekday), untuk wisatawan mancanegara harga tiket masuknya bisa sepuluh kali lipat, di situlah saya bersyukur sekali jadi warga negara Indonesia 😅.

Telaga warna
Salah satu view Telaga Warna

Nah, saat pertama memasuki area Telaga Warna, saya langsung disuguhi dengan telaga yang warnanya hijau kebiruan, sayangnya view yang saya lihat pertama kali kurang memanjakan mata, karena saat itu telaga sedang surut dan sedang ada renovasi di beberapa bagian, jadi kalau kamu ingin dapat view yang maksimal, coba cari angle yang pas.






 Kalau foto yang di atas lebih epik, bukan? Di area wisata Telaga Warna ini tidak hanya ada telaga, tetapi masih banyak tempat lain yang bisa kamu kunjungi, seperti Gua Semar, Batu Tulis Eyang Purbo Waseso dan masih banyak tempat bersejarah lainnya. Oh ya, Telaga Warna ini masih satu area dengan Telaga Pengilon, dan akan lebih epik viewnya jika dilihat dari Batu Pandang Ratapan Angin.


Yang saya suka dari Telaga Warna ini adalah pemandangannya yang indah, alamnya yang masih asri, jauh dari hiruk pikuk perkotaan serta udaranya yang sejuk. Saat mulai kedingininan tidak lupa saya mencicipi lezatnya kentang goreng khas Dieng dengan bumbu balado yang menggoyang lidah.

Bagi kamu yang ingin mengunjungi tempat ini, dari terminal kota Wonosobo (jika menggunakan kendaraan umum) kamu bisa naik kendaraan sejenis elf menuju Kauman, dari Kauman naik mini bus menuju Dieng. Waktu yang ditempuh dari Terminal Wonosobo kurang lebih sekitar satu jam, selama perjalanan kamu akan disuguhi pemandangan yang luar biasa, Pegunungan yang menjulang, jalanan yang berkelok dan jurang di sisi-sisinya.

Semoga tulisan ini bermanfaat, keep exploring Guys!



12.07 4 komentar

Alhamdulillah saya menutup akhir tahun ini dengan petualangan luar biasa. Seminggu yang lalu saya dan suami diberi kesempatan untuk mengunjungi Dieng. Suasana yang tenang, udaranya yang sejuk, dan penduduk lokalnya yang ramah membuat saya betah berlama-lama di sana, hanya saja saya tidak punya waktu banyak untuk berlibur sehingga tidak semua tempat wisata saya kunjungi. Bagi saya yang tinggal di Karawang yang notabene udaranya cukup panas, udara di Dieng jadi terasa begitu dingin. Untung saja homestay tempat saya menginap memiliki pemanas air di kamar mandi dan lantainya dilapisi karpet, jadi sedikit mengurangi rasa dingin. Mau tahu tempat wisata mana saja yang saya kunjungi selama di Dieng? Yuk simak!

Bukit Sikunir


Bukit Sikunir
View dari puncak Bukit Sikunir



Meski puncak gunung ini berada di ketinggian 2370 MDPL, namun gunung ini lebih sering disebut bukit, karena memang tidak seperti gunung-gunung biasanya yang membutuhkan stamina ekstra untuk mencapai puncaknya, hanya perlu mendaki kurang lebih 30 menit dari tempat parkir dan itu pun sudah disediakan tangga sebagai jalurnya. Hal ini dikarenakan Bukit Sikunir terletak di ketinggian 2263 MDPL jadi untuk mencapai puncak, terasa tidak begitu jauh. Oh ya, pengalaman saya berburu sunrise di Bukit Sikunir adalah pengalaman luar biasa, demi bertemu golden sunrise yang 'katanya' the best sunrise-nya Asia Tenggara, saya harus rela bangun jam 4 dini hari, setelah shalat Subuh saya berangkat menuju Bukit Sikunir dengan melawan dinginnya Dieng (suhunya bisa sampai 14°C) berbekal petunjuk dari Google map dan sedikit arahan dari pemilik homestay. Untung saja pemilik homestay menyediakan sewa motor dengan tarif Rp. 50.000,- sepuasnya, jadi saya bisa berkeliling Dieng tanpa harus berlelah-lelah.

Udara yang dingin, kanan kiri jalan masih terbilang hutan, tempat yang sepi, dan kabut yang tebal cukup membuat saya merinding. Takut? Pasti. Sempat tersesat saat menuju lokasi karena minimnya signal, namun karena berbekal keyakinan akhirnya sampai juga ke Bukit Sikunir meski sedikit terlambat.

Yang membuat saya terkagum-kagum adalah sepanjang perjalanan menuju  Bukit Sikunir, saya disuguhi pemandangan menakjubkan, jika langit masih gelap, dari ketinggian kita bisa menyaksikan lampu-lampu dari rumah penduduk yang berada di dataran lebih rendah, sekaligus diselimuti kabit tipis sebagai penghias, cantik sekali. Ketika langit mulai terang, cantiknya lampu-lampu penduduk akan digantikan oleh lautan awan, putih bak kapas. Bagi penduduk desa Sembungan dan sekitarnya, hal itu menjadi pemandangan lumrah yang biasa disaksikan setiap hari. Fyi, desa Sembungan adalah desa tertinggi di pulau Jawa (2306 MDPL).

Desa Sembungan
View desa Sembungan di siang hari.

Karena sudah diceritakan waktu tempuh menuju puncak Sikunir, pengalaman perjalanan, dan lain sebagainya. Mari kita lihat golden sunrise.


Pemandangan golden sunrise semakin terlihat makin cantik ditemani Sindoro yang menjulang gagah.

Setelah matahari mulai meninggi, dan tubuh butuh amunisi, akhirnya saya turun untuk berburu kuliner.



Jika berkunjung ke Dieng, jangan lupa berburu kuliner khas Dieng yaitu kentang, entah yang digoreng atau diolah dengan macam-macam cara, jangan lupa tempe kemul yang rasanya maknyos di lidah.

Oh ya, saat saya turun dari Bukit Sikunir, saya dan pengunjung yang lain disuguhi dengan pertunjukan calung yang sarat akan kesenian dan budaya Indonesia.

Pertunjukan Calung
Pertunjukan calung di kawasan Bukit Sikunir


Bukit Sikunir sangat cocok sekali dijadikan destinasi wisata untuk berlibur bersama keluarga. Minggu lalu, kebetulan sudah mulai memasuki libur panjang, jadi saat berkunjung ke sana tempatnya cukup ramai, pengunjungnya mulai dari balita sampai lansia.

Jika tidak ingin terlambat menyaksikan golden sunrise dan suka alam bebas, kamu bisa menyewa tenda untuk bermalam di area sekitar Bukit Sikunir.

Mohon maaf bila ada kesalahan, semoga tulisan ini bermanfaat😊


20.33 No komentar

Review Innisfree Perfect UV Protection Cream Triple Care


Halo Skin Care Lovers, apa kabar? Senang sekali rasanya sekarang kita sudah menginjak masa libur panjang. Liburan tidak lepas dari paparan sinar matahari langsung, untuk menangkal sinar UV sebaiknya kita menggunakan tabir surya terlebih dahulu. Kebetulan sekali sekarang saya sedang jatuh cinta-jatuh cintanya terhadap skin care Korea. Untuk kamu pecinta skin care pasti sudah tahu brand yang satu ini, ya Innisfree.


Kali ini saya akan berbagi review, tentang tabir surya yang dikeluarkan oleh brand Innisfree. Bagi saya yang seorang traveler, tabir surya adalah barang wajib yang mesti dibawa, sebab selain melindungi kulit dari paparan sinar UV, tabir surya juga mencegah kulit kita dari berbagai masalah, seperti penuaan dini.




Fyi, Innisfree Perfect UV Protection Cream Triple Care ini mengandung ekstrak minyak biji bunga matahari dan teh hijau Jeju yang berguna untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV. Oh ya, tabir surya ini juga direkomendasikan untuk jenis kulit berminyak, teksturnya yang creamy dan water resistant, sehingga tahan lama untuk digunakan di luar ruangan, meski begitu kita sebaiknya tidak berlama-lama terpapar sinar matahari.


Saya suka sekali dengan tabir surya ini, dengan aksinya yang 3 in 1 memberikan perlindungan anti UV, anti kerut dan mencerahkan wajah, membuat saya awet cantik saat traveling. Awalnya saya kaget saat pertama kali mengaplikasikan tabir surya ini ke wajah saya, karena warnanya memang jauh dengan warna kulit saya. Mungkin karena memang Innisfree ini produk Korea, jadi mengikuti kebanyakan warna kulit mereka. Jadi saat digunakan rasanya ‘jomplang’ sekali dengan kulit saya, tapi setelah diratakan keseluruh wajah, ternyata bisa nge-blend juga dengan kulit. Alhasil wajah saya jadi lebih cerah beberapa tingkat dari aslinya.




Nah, gambar di atas adalah hasil setelah menggunakan Innisfree Perfect UV Protection Cream Triple Care. Untuk harganya setiap penjual berbeda-beda kisaran di atas seratus ribu di bawah dua ratus ribu, memang lebih mahal dari harga produk lokal, tapi kualitasnya memuaskan. Yang membuat saya jatuh cinta dengan produk ini adalah, ketahan lamaannya dalam menjaga kulit saya agar tetap cerah meski beraktivitas di luar ruangan, apalagi jenis kulit saya memang berminyak sehingga make up mudah sekali luntur.

Itulah ulasan saya terhadap Innisfree Perfect Protection Cream Triple Care, semoga bermanfaat.

23.28 2 komentar
Newer Posts
Older Posts

Portofolio

Brown Grey Creative Modern Online Portfolio oleh Lilis khoerunisa

About me




Seorang wanita biasa yang lahir di Karawang, 04 Januari 1996. Hidup di tengah keluarga yang biasa, juga latar belakang pendidikan yang biasa. Meski begitu, ia tak pernah menyerah memperjuangkan mimpinya yang luar biasa

Total Tayangan Halaman

Follow Us

Blog Archive

  • ►  2024 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2023 (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2022 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2021 (6)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2020 (5)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2019 (10)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2018 (17)
    • ▼  Desember (3)
      • Explore Dieng; Cantiknya Telaga Warna
      • Explore Dieng; Berburu Sunrise di Bukit Sikunir
      • Review Innisfree Perfect UV Protection Cream Tripl...
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)

Labels

Beauty Bisnis Haji & Umrah Innisfree Kuliner Laneige Nacific. Nature Republic Opini Oriflame Pond's Puasa Review Sehat Sejarah Skin Aqua Skincare Society St. Ives Tips Travel Wardah

Hot Items

  • Tips Agar Tetap Sehat saat Berpuasa
    Yeaayyyyyy, Ramadhan sudah di depan mata. Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, penuh berkah, ampunan serta rahmat, memang sudah se...
loading...


FOLLOW ME @INSTAGRAM






Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates